"Buku, cinta dan pesta"
Bibirku melebar ketika membaca kata-kata yang tertulis di buku angkatan kami. Kami memanggilnya baliveau, dalam bahasa Perancis berarti sekelompok jenis pohon kecil, yang ada di hutan, dan dibiarkan tumbuh. Hingga saat ini aku masih bingung dengan spesies-spesies apa saja yang termasuk di dalam kelompok baliveau itu. Tapi itu tak jadi masalah, karena filosofi dari kata baliveau itulah yang sangat berarti buatku.
Baliveau, setiap personelnya memiliki ciri khas tersendiri, dengan penampilan dan gaya hidup serta cara berpikir masing-masing. Kami digariskan oleh Yang Maha Kuasa untuk berkumpul dalam satu wadah, angkatan Biologi UI 2004. Kami dibiarkan-Nya tumbuh menjadi individu, yang masing-masing dianugerahi rasa saling memiliki satu sama lain. Rasa yang tak mungkin dimiliki oleh sembarang orang, kebersamaan, persahabatan, kasih sayang, dan kepedulian.
Bagiku, baliveau adalah rumah kedua, keluarga kedua, dan bersama merekalah aku tumbuh menjadi seseorang. Meski saat ini kami berada pada dimensi ruang dan waktu serta kondisi hati yang berbeda-beda, aku yakin.. ikatan hati kami masih tersimpul dengan baik. Memang masa kejayaan yang pernah kami miliki sebagai mahasiswa biologi tak mungkin kami ulang, tapi sesungguhnya saat ini kami sedang berjalan bersama secara paralel, membangun peradaban baru. Peradaban di mana manusia yang sering disebut saintis, dosen, guru, konservasionis, penulis, pedagang, abdi negara, ibu rumah tangga, bankir dan sebutan lainnya, sangat memahami..begitu mengerti arti dari kata-kata:
"Ilmuan itu boleh salah, tapi nggak boleh bohong!"
"Ilmuan itu boleh salah, tapi nggak boleh bohong!"
Hahaha... pasti baliveau langsung ingat awal kisah kami bersama rafflessia di saat kami menjadi MaBa.
Aku bangga menjadi bagian dari kalian, dan aku bahagia bisa menuliskan kalian sebagai bagian dari kisah hidupku. Menyambut satu dekade Baliveau, aku ingin berbagi kebahagiaan dengan kalian melalui luapan bahasa tulisanku. Tunggu kehadirannya. Cekidot ya baliveau! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar